TSrlGUd7TSM5GSCoGfriTpCoBA==

Tema Riset Vol 2 (Bersama S. Mohammad Mozaffari)

Tema-tema riset instrumen astronomi kali ini adalah melihat apa yang telah ditulis oleh Dr. S. Mohammad Mozaffari. Penulis mengenalnya via platform ACADEMIA dan berlanjut pada kirim mengirim artikel via email. Siapakah beliau sebenarnya?

Tema Riset Vol 2 (Bersama S. Mohammad Mozaffari)


Biografi Dr. S. Mohammad Mozaffari

Ia merupakan seorang ahli di bidang sejarah astronomi Islam abad pertengahan. Saat ini menjabat sebagai kepala Departemen Sejarah Astronomi di Institut Penelitian Astronomi dan Astrofisika Maraghah Iran atau disebut juga dengan RIAAM (Research Institue for Astronomy and Astrophysics Maragha)..

Beliau memiliki ketertarikan riset yang hampir sama dengan ketua Padepokan Albiruni, yakni di bidang astronomi abad pertengahan dan instrumen astronominya. Namun, ketertarikan beliau tentunya lebih lengkap dan luas.

Sekilas Curriculum Vitae (CV)

  • Maret 2012 – Sekarang : Research Institute for Astronomy and Astrophysics of Maragha (RIAAM), Iran.
  • Meraih Gelar Ph.D : History of Science in Islamic World tahun 2012 di Institute for Humanities & Cultural Studies, Tehran Iran. Judul penelitiannya adalah “Studies on the Innovations in the Mathematical Astronomy (Compiling the Tables) and Observational Astronomy (Instrumentation and Data Analysis) in the Maragha Obervatory”.
  • Meraih Gelar M.Sc : History of Science (Astronomy in Islamic World tahun 2007 di University of Tehran, Tehran Iran. Judul tesisnya adalah “Mathematical Basis and Functions of Astrolabe with Focus on OldTexts: Projection of Astrolabe” by Muhyiddin al-Maghribi.
  • Meraih Gelar B.S.: Physiotherapy pada tahun 2003 di Tabriz University of Medical Sciences, Tabriz, Iran.

Beberapa Tema Riset Menarik Dr. Mozaffari

  • Mathematical Basis and Functions of Astrolabe with Focus on OldTexts: Projection of Astrolabe by Muhyiddin al-Maghribi (tahun 2007).

Tema ini mengupas tentang instrumen astrolabe karya Muhyiddin al-Maghribi. Bagaimana sisi kajian matematikanya serta fungsi dari sebuah astrolabe itu sendiri. Ini akan mengarah pada bagaimana astrolabe itu dibuat pada zamannya. Tentunya menarik, karena kita akan dibawa pada nalar konstruktif dari ilmuan zaman dahulu.

Judul rekomendasi “kita bisa kaji instrumen karya ilmuan yang ada di Indonesia dengan mengacu pada kitab yang dibuatnya atau kaji literatur kitab klasik yang mengupas instrumen”.

  • Studies on the Innovations in the Mathematical Astronomy (Compiling the Tables) and Observational Astronomy (Instrumentation and Data Analysis) in the Maragha Observatory (tahun 2012).
Satu sisi ada kajian bagaimana sebuah tabel-tabel astronomi dibuat. Tentunya melalui berbagai rumus yang berhasil disusun. Sisi yang lain, tema ini juga mengupas analisis data dan instrumentasi yang ada di Obervatorium Maragha Iran.

Judul rekomendasi "kita bisa gali informasi tentang penyusunan tabel-tabel astronomi yang ada di Indonesia semisal ephemeris Kemenag atau ahli yang lain”.
  • Annular Eclipses and the Considerations about the Solar and Lunar Angular Diameters in the Medieval Astronomy (tahun 2015).
Judul rekomendasi “kita bisa kaji bagaimana diameter lingkaran bulan dan matahari ketika gerhana cincin beberapa tahun (jangan satu tahun)”. Bandingkan juga dengan hasil pada abad klasik.

  • Solar and Lunar Observations at Istanbul in the 1570s (tahun 2015).
Sebuah observatorium tentunya memiliki kegiatan ilmiah yang rutin dijalankan. Begitu juga Observatorium Istanbul yang ada di Turki. Tema di atas mengupas bagaimana hasil pengamatan matahari dan bulan yang ada di sana pada tahun 1570.

Judul rekomendasi “kita bisa cari observatorium di Indonesia yang rutin mengamati matahari dan bulan

  • Biruni’s Telescopicshape Instrument for Observing the Lunar Crescent (tahun 2015).
Tema ini menjelaskan tentang bentuk teleskop karya Albiruni untuk pengamatan hilal (bulan sabit).

Judul rekomendasi “teleskop itu banyak macamnya dan bagaimana rekam jejak teleskop yang sering berhasil menangkap hilal di Indonesia”. Ini bisa juga nyerempet pada promosi teleskop sih, tapi juga ilmiah.

  • Planetary latitudes in Medieval Islamic Astronomy: An Analysis of the non-Ptolemaic Latitude Parameter Values in the Maragha and Samarqand Astronomical Traditions (tahun 2016).
Judul rekomendasi “ bagaimana teori dan data lintang planet-planet di tata surya terutama komparasi antara abad pertengahan dan modern”.

  • Astronomy and Politics: Three Case Studies on the Service of Astrology to Society (tahun 2016).
Tema perkawinan antara astronomi dan politik. Ini bisa juga dicoba di Indonesia. Bagaimana jejak politik di ranah ilmu falak maupun astronomi.

Judul rekomendasi “coba kawinkan ilmu falak dengan politik dari sisi yang lain, semisal pariwisata atau yang lainnya”.
  • A Medieval Bright Star Table: the non-Ptolemaic Star Table in the Ilkhani Zij (tahun 2016)
  • A Revision of the Star Tables in the Mumta-an Zij (tahun 2017).
Judul rekomendasi “coba kaji tabel-tabel astronomi yang ada di Indonesia"
  • The Observational Instruments at the Maragha Observatory After 1300 AD.
Judul rekomendasi “studi instrumen di observatorium tertentu [.....] setelah tahun sekian [.....]”. Ini akan menarik hasil kajian tentang bagaimana observatorium tersebut berusaha mencapai visinya dan bagaimana mereka adaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada.
  • Muhyi al-Din al-Maghribi’s Lunar Measurements at the Maragha Observatory.
  • Ghazan Khan’s Astronomical Innovations at Maragha Observatory.
Judul rekomendasi “inovasi observatorium di Indonesia dari awal kemerdekaan hingga sekarang (modern)”. Bisa ambil di Indonesia atau luar. Apalagi sekarang sedang berkembang orang bangun observatorium pribadi.
  • Wabkanawi’s Prediction and Calculations of the Annular Solar Eclipse of 30 January 1283.
Judul rekomendasi “cari ramalan-ramalan yang ternyata kebetulan terjadi di ilmu astronomi atau falak
  • An Analysis of Medieval Solar Theories
Judul rekomendasi “analisis teori bulan dan bumi abad pertengahan”.
  • The Effect of Astrological Opinions on Society: A Preliminary View
Judul rekomendasi “cari opini-opini yang sudah sangat kuat di masyarakat dan coba dijabarkan secara sains (ilmiah) agar mereka sadar dan kembali ke jalan yang benar dan berpengetahuan”.
  • Historical Annular Solar Eclipses
Judul rekomendasi “sejarah gerhana bulan penumbral, sebagian, atau total dan pengaruhnya dalam keilmuan”.
  • Eclipses in the Middle East from the Late Medieval Islamic Period to the Early Modern Period Part 1: The Observation of Six Lunar Eclipses from the Late Medieval Islamic Period.
Judul rekomendasi “gali lagi peran besar astronomi di abad pertengahan, jangan melulu di negara Indonesia tapi bisa juga di India atau China” sepertinya sangat menarik.
  • A Case Study of How Natural Phenomena were Justified in Medieval Science: The Situation of Annular Eclipses in Medieval Astronomy.
Judul rekomendasi “bagaimana fenomena alam dibenarkan secara sains, contoh gerhana atau lainnya”. Bisa juga tradisi (adat) yang ada di lingkungan sobat.

Apa yang Perlu Dikaji?

Dari sekian banyaknya penelitian Dr. Mozaffari, bagi penulis ada hal yang sangat menarik, yakni bagaimana proses keilmuan abad pertengahan itu digambarkan. Apakah maju pesat atau stagnan. Dan bagaimana jika dibandingkan dengan era modern. apakah yang baik bisa diteruskan? Anda yang lebih tahu.

Comments0

Mari bangun diskusi bersama.

Type above and press Enter to search.