An Early Chinese Eclipse bisa dimaknai sebagai gerhana awal yang terjadi di China. Namun bisa juga diartikan sebagai gerhana yang berhasil direkam oleh sejarah peradaban manusia di China. Ini menjadi bukti bahwa China telah memiliki budaya ilmiah yang tinggi. Maka tidak heran, jika sekarang China turut serta menjadi pemain utama dalam berbagai sektor di dunia.
Saat itu, China telah dihuni oleh beberapa kerajaan. Dan fenomena gerhana rupanya juga menjadi simbol dari suatu kerajaan. Maka terkadang dengan adanya gerhana, juga menjadi alarm bagi seorang raja. Ini layaknya serial film yang sering kita lihat. Ketika gerhana selesai, maka seorang kaisar akan makan vegetarian dan melakukan ritual untuk menolong matahari.
Dalam sebuah artikel berjudul “Fiery Folklore: 5 Dazzling Sun Myths” di Journal of Astronomical History and Heritage menyebutkan bahwa script yang dianalisis dari cangkang kura-kura purba itu menunjukkan gerhana terjadi pada 5 Juni 1302 SM. Penelitinya bernama Kevin D. Pang yang bekerja di JPL Nasa. Uniknya, sebagian prasasti terbaca dengan “Diviner Ko asks if the following day would be sunny or not” yang artinya Diviner Ko bertanya apakah hari berikutnya akan cerah atau tidak.
Penulis belum mengetahui arti dari Diviner. Namun, penulis menduga bahwa “Ko” adalah sosok orang yang menyaksikan gerhana saat itu. Ini bisa kita pahami dari susunan kalimat yang memuat kata kerja asks “bertanya”. Maka tidak mungkin jika yang bertanya adalah hewan atau selain manusia.
Di sisi sebaliknya fragmen, redaksi berlanjut dengan “...52nd day, fog until next dawn. Three flames ate the Sun, and big stars were seen”. Kevin kemudian menafsirkan “three flames” sebagai pita koronal yang menjilat keluar dari permukaan Matahari. Fenomena ini hanya bisa dilihat saat fase total. Kemudian yang dimaksud “big stars” adalah karena selama terjadi gerhana matahari, maka bayangan bulan menutupi matahari sehingga memungkinkan bintang-bintang besar terlihat meskipun saat itu sebenarnya siang hari.
Setelah diselidiki, gerhana ini terjadi di kota Anyang yang berada di tengah China. Ini setelah diteliti oleh para astronomer di JPL NASA. Mereka menguji lokasi observatorium Anyang untuk mengetahui tanggal terjadinya gerhana. Berikut gambar cangkang kura-kura purba yang memuat informasi tentang gerhana pada tahun 1302 SM.
Sumber gambar : Bablestone |
Lantas bagaimana jika gerhana yang lampau ini kita verifikasi dengan instrumen bernama Volvelle Inovasi S-Quad?. Bisakah instrumen klasik melacak dan memverifikasi fenomena alam yang jaraknya ribuan tahun lalu?. Serta bagaiman cara Volvelle Inovasi bekerja?
Pada kesempatan ini, penulis mencoba menggunakan instrumen volvelle jenis ketujuh yakni Volvelle Inovasi S-Quad. Dalam hal ini, kita perlu mengetahui data tanggal gerhana tersebut. Sebagaimana referensi sejarah di atas bahwa gerhana 1302 SM terjadi pada tanggal 5 Juni 1302 SM. Jenis gerhana matahari total. Di sana tidak tertera data jam, urutan lunasi dan nilai F (bulan) yang mana itu perlu diketahui sebelum menggunakan Volvelle Inovasi S-Quad. Oleh karena itu, melalui algoritma Volvelle Inovasi diketahui bahwa nilai F pada tanggal 5 Juni 1302 SM adalah 176,9 derajat. Nilai lunasinya -40823 serta jam new moon-nya pada 13:01 GMT. Sehingga data lengkap untuk menggunakan Volvelle S-Quad telah terpenuhi, yakni sebagai berikut :
- Tahun Gerhana : 1302 SM (Sebelum Masehi)
- Nilai Lunasi : -40823
- Tanggal, Bulan : 5 Juni
- Jam New Moon : 13:01 GMT
- Nilai F : 176,9 Derajat
1. Luruskan nilai F ke tanggal, bulan dan jam New Moon.
Perhatikan penggaris di gambar bahwa nilai F 176,9 telah lurus dengan data tanggal dan jam new moon 5 Juni pukul 13:01 GMT. |
2. Luruskan lingkaran New Moon pertama ke nilai F yang sudah diatur
Perhatikan posisi lingkaran New Moon pertama di atas. Posisinya telah diluruskan dengan nilai F dan data tanggal serta jam new moon terjadinya gerhana. |
3. Amati warna pada lingkaran pertama tersebut
Dengan demikian, gerhana tahun 1302 sebelum masehi yang terekam di cangkang kura-kura purba ternyata berhasil diverifikasi oleh instrumen Volvelle Inovasi S-Quad. Ini menjadi pengujian ekstrim yang berhasil penulis lakukan.
Comments0
Mari bangun diskusi bersama.