Informasi gerhana pada tahun 2023 bisa dideteksi dengan instrumen astronomi hasil inovasi. Instrumen itu bernama Volvelle Inovasi yang merupakan instrumen astronomi klasik yang dikembangkan di Indonesia pada tahun 2019. Instrumen ini memiliki fungsi menarik, yakni bisa memprediksi adanya gerhana pada tahun yang dikehendaki.
Di samping fungsinya sebagai pendeteksi gerhana, Volvelle Inovasi juga bisa mengetahui kapan waktu purnama dan new moon.
MENYIAPKAN DATA YANG DIPERLUKAN
Sebelum menggunakan Volvelle Inovasi untuk prediksi gerhana, maka diperlukan data-data sebagai berikut :
1. Nilai F
Nilai F atau bisa disebut dengan nilai argumen lintang bulan. Nilai ini berupa derajat dan merupakan acuan awal untuk bisa mengetahui ada tidaknya gerhana. Setiap new moon ataupun full moon memiliki nilai F (argumen lintang bulan). Apabila nilainya mendekati angka 0, maka bisa dipastikan ada gerhana yang terjadi.Untuk mengetahui ulasan lengkap tentang nilai F, maka teman-teman bisa baca pada link berikut.
2. Tanggal New Moon Awal Tahun
New moon disebut juga dengan Ijtima’ atau konjungsi, merupakan keadaan alam yang menggambarkan posisi matahari dan bulan berada pada satu bujur astronomi. Sedangkan full moon disebut juga dengan Iqtiran atau oposisi, merupakan keadaan alam yang menggambarkan posisi kebalikan dari new moon, yaitu matahari bumi dan bulan dalam satu garis bujur astronomi.Gerhana matahari pasti terjadi pada saat fase new moon dan gerhana bulan terjadi pada fase full moon.
Untuk menggunakan Volvelle Inovasi, maka diperlukan data tanggal new moon awal tahun (pada bulan Januari).
3. Kode Hari Pasaran (HP)
Kode HP ini bisa diartikan sebagai kode untuk mengetahui hari dan pasaran pada tanggal 1 Januari suatu tahun. Kode hari dimulai pada Senin (bernilai 1), Selasa sampai Minggu berturut-turut kodenya adalah 2,3,4,5,6,7.Sedangkan kode Pasaran dimulai pada Pahing (bernilai 1), Pon sampai Legi berturut-turut memiliki kode 2,3,4,5.
Jadi misal ada kode HP 51, maka artinya 1 Januari jatuh pada hari Jum’at dan pasaran Pahing.
4. Nilai Lunasi (k)
Lunasi merupakan urutan new moon yang dihitung dari epochnya. Sedangkan Volvelle Inovasi menggunakan epoch J2000 milik Jean Meeus. Sehingga nilai lunasi ini merupakan urutan lunasi (new moon) dari tahun 2000.Disimbolkan dengan huruf “k”. Nilai k bernilai 0 artinya bertepatan dengan New Moon 6 Januari 2000.
Jika empat data di atas sudah diketahui, maka bisa dipastikan gerhana bisa dideteksi dengan Volvelle Inovasi dengan mudah dan cepat.
MENGOPERASIKAN INSTRUMEN VOLVELLE INOVASI
Berikut ini adalah langkah-langkah prediksi gerhana menggunakan Volvelle Inovasi Basic.1. Tentukan tahun yang ingin Anda prediksi gerhananya
Dalam hal ini 2023 adalah yang akan diprediksi.2. Catat data new moon awal tahun
Data ini bisa diperoleh melalui piringan epoch, perhitungan mandiri atau download link full epoch ini. Lebih lengkap bisa baca keterangan di modul volvelle basic.3. Arahkan moncong alidade pada piringan epoch ke angka F pada piringan bulan (nilai F adalah 261,80).
Pada piringan epoch terdapat alidade yang juga berfungsi sebagai alidade star. Disebut juga dengan tab alidade atau moncong alidade. Fungsinya sebagai acuan pertama meluruskan antara data-data new moon awal tahun.
4. Arahkan dua piringan sebelumnya (piringan epoch dan bulan) ke data tanggal new moon pada piringan kalender.
Tanggal New Moon awal tahun 2023 adalah 21 Januari pukul 19:34 GMTPerlu diketahui bahwa arah baca jam pada satu tanggal adalah ke kanan. Jadi gambar di atas menampilkan data tanggal 21 Januari jam ke 19 GMT (satu garis merah bernilai 2 jam).
5. Amati lubang-lubang new moon dan full moon yang berwarna. Warna ini menjadi tanda adanya gerhana. Hitam untuk gerhana matahari dan merah untuk gerhana bulan.
Secara keseluruhan, ada empat warna yang terlihat di area lingkaran new moon dan full moon. Empat warna ini juga menjadi indikasi adanya gerhana. Warna hitam tanda adanya gerhana matahari dan merah untuk gerhana bulan. Kita juga bisa melihatnya sekilas pada gambar di atas.
6. Ambil data tanggal pada piringan kalender menggunakan penggaris.
Salah satu contoh data gerhana yang bisa diambil adalah gerhana matahari pada 14 Oktober pukul 14 GMT. Terlihat dari gambar di atas, new moon urutan ke-10 berwarna hitam. Jika diluruskan menggunakan garis bantu (atau penggaris), maka data yang diperoleh adalah nilai F (177,8 derajat), tanggal gerhana (14 Oktober pukul 14 GMT).
MENGKOMPARASIKAN DATA DENGAN HASIL KOREKSI
Program Volvelle Inovasi berbasis excel bisa membantu kita mengetahui data gerhana pada suatu tahun yang dikehendaki. Terdiri dari empat tabel, yakni tabel gerhana matahari pertama (belum dikoreksi), tabel gerhana bulan pertama (belum dikoreksi), tabel gerhana matahari dikoreksi dan tabel gerhana bulan dikoreksi. Keempat tabel tersebut bisa disimak pada berikut :1) Tabel Gerhana Matahari Pertama (Belum Dikoreksi)
Data jam gerhana di atas masih bersifat GMT (Greenwhich Mean Time). Untuk merubah menjadi WIB (Waktu Indonesia Barat), maka WIB = GMT + 07:00.
Data jam juga masih bersifat rata-rata atau belum dikoreksi, sehingga jika dibandingkan dengan data modern maka sudah pasti berbeda. Jadi, data ini hanya sebagai informasi edukasi terkait penggunaan Volvelle Inovasi.
2) Tabel Gerhana Bulan Pertama (Belum Terkoreksi)
Tabel di atas juga merupakan hasil prediksi gerhana pada tahun 2023. Pada tahun tersebut ada 13 kali full moon. Gerhana bulan terjadi pada full moon ke-5 (5 Mei 2023 pukul 04:08:20 GMT) dan ke-11 (29 Oktober 2023 pukul 08:32:20 GMT).Data jam gerhana di atas masih bersifat GMT (Greenwhich Mean Time). Untuk merubah menjadi WIB (Waktu Indonesia Barat), maka WIB = GMT + 07:00.
Data jam juga masih bersifat rata-rata atau belum dikoreksi, sehingga jika dibandingkan dengan data modern maka sudah pasti berbeda. Jadi, data ini hanya sebagai informasi edukasi terkait penggunaan Volvelle Inovasi.
Area warning merupakan tanda diabaikannya suatu gerhana (dianggap tidak ada).
3) Tabel Gerhana Matahari Terkoreksi
4) Tabel Gerhana Bulan Terkoreksi
KESIMPULAN
Ada 4 gerhana yang terjadi pada tahun 2023. Semuanya terdeteksi oleh instrumen Volvelle Inovasi. Dengan demonstrasi penggunaan di atas, maka kita bisa mengetahui bagaimana Volvelle Inovasi ini bekerja.Meski demikian, data jam gerhana yang diperoleh masih bersifat urfi (rata-rata), sehingga masih memerlukan koreksi. Adapun jika data jam sudah terkoreksi, maka data jamnya sudah mendekati dengan hasil perhitungan modern.
Pada kajian gerhana, Volvelle Inovasi bisa dikatakan sudah sangat baik dan layak untuk dikaji secara meluas.
Comments0
Mari bangun diskusi bersama.