Perdana, Padepokan Albiruni ditunjuk Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Walisongo Semarang untuk menjadi tempat magang falak mahasiswanya. Program ini dilaksanakan pada hari Sabtu-Ahad tanggal 6-7 Mei 2023. Peserta program ini berjumlah 43 orang.
Padepokan Albiruni ditunjuk pihak fakultas dimungkinkan karena karya-karya yang dihasilkannya tergolong baru dan sangat penting untuk dikaji. Pak Munif sebagai Kaprodi Ilmu Falak juga menuturkan bahwa beberapa karya Padepokan Albiruni sudah meluluskan mahasiswa falak. Artinya mahasiswa ilmu falak yang mengkaji instrumen karya Padepokan Albiruni telah lulus.
Di samping itu, Padepokan Albiruni juga menjadi lembaga pendidikan falak independen buatan alumni almamater sendiri, yakni Ehsan Hidayat (alumni falak tahun 2019).Beberapa materi yang disampaikan adalah terkait digitalisasi kitab falak dan instrumen astronomi pengembangan. Materi pertama disampaikan oleh Kyai Ali Mustofa dari Kediri, sedangkan materi instrumen disampaikan oleh Ehsan Hidayat sebagai ketua Padepokan Albiruni.
Ini menjadi yang pertama bagi Padepokan untuk dijadikan tempat magang. Padahal baru diresmikan pada awal tahun 2022 dan hingga sekarang masih tahap pengembangan kantor.
Baca juga : Cara Menggunakan Volvelle Inovasi Basic untuk Penentuan Waktu Gerhana
MENILIK KARYA INOVASI DI PADEPOKAN ALBIRUNI
Sebagai lembaga yang fokus pada kajian dan pengembangan instrumen, Padepokan telah berhasil mengembangkan berbagai instrumen astronomi klasik. Bahkan beberapa di antaranya menjadi yang pertama kali di Indonesia. Ini merupakan capaian positif yang diraih oleh tim Padepokan.Setidaknya ada dua tipe karya instrumen astronomi klasik di Padepokan Albiruni, yaitu tipe replika dan tipe inovasi (pengembangan baru). Di bawah ini sekilas karya terbaru yang menjadi keunggulan di Padepokan Albiruni, di antaranya :
1. Volvelle Inovasi Basic
Volvelle Inovasi Basic merupakan instrumen astronomi gerhana pertama di Indonesia. Instrumen ini menjadi yang pertama dalam hal penggunaannya untuk penentuan waktu gerhana. Ia dibuat pada tahun 2019 di Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.Volvelle ini adalah instrumen pengembangan dari Volvelle awal buatan ilmuan Perancis bernama Philippe De La Hire. Alat ini digunakan untuk mengetahui kapan terjadinya gerhana matahari maupun gerhana bulan.
Kata Volvelle sendiri diambil dari abad pertengahan yaitu Volvella yang artinya sebuah instrumen yang terdiri dari satu atau lebih atau lebih cakram kertas atau perkamen, dibentuk tumpang tindih dan dipasang pada halaman sebuah buku dengan pin atau tali, yang memungkinkan tiap cakram diputar secara manual di sekitar porosnya.
Instrumen ini dijadikan judul penelitian akhir oleh Ehsan Hidayat untuk mendapatkan gelar Magister Ilmu Falak di UIN Walisongo Semarang. Ia sekarang menetap di Pekalongan dengan mencoba membuat sebuah lembaga kajian dan pengembangan independen yang aktif dalam bidang instrumen astronomi klasik. Di samping itu, ia menyukai kajian tentang sejarah sains islam, sejarah kebudayaan, astronomi klasik, arsitektur, seni dan ilmu falak.
Kata Volvelle sendiri diambil dari abad pertengahan yaitu Volvella yang artinya sebuah instrumen yang terdiri dari satu atau lebih atau lebih cakram kertas atau perkamen, dibentuk tumpang tindih dan dipasang pada halaman sebuah buku dengan pin atau tali, yang memungkinkan tiap cakram diputar secara manual di sekitar porosnya.
Instrumen ini dijadikan judul penelitian akhir oleh Ehsan Hidayat untuk mendapatkan gelar Magister Ilmu Falak di UIN Walisongo Semarang. Ia sekarang menetap di Pekalongan dengan mencoba membuat sebuah lembaga kajian dan pengembangan independen yang aktif dalam bidang instrumen astronomi klasik. Di samping itu, ia menyukai kajian tentang sejarah sains islam, sejarah kebudayaan, astronomi klasik, arsitektur, seni dan ilmu falak.
2. Volvelle Inovasi S-Quad atau Rubuk Gerhana
Secara keseluruhan, variasi Volvelle sudah ada tujuh, yaitu ; Volvelle Inovasi Basic (VIB), Volvelle Inovasi Koreksi (VIK), Volvelle Inovasi SSE (VISSE), Volvelle Inovasi SLE (VISLE), Volvelle Philippe Development (VPD), Volvelle Inovasi ToE (VITE), dan terbaru adalah Volvelle Inovasi S-Quad (VISQ). Pengembangan ketujuh ini menjadi satu-satunya yang berbentuk mirip rubuk mujayyab / sine quadrant.Volvelle Inovasi sendiri merupakan instrumen astronomi klasik yang berhasil dikembangkan dengan baik oleh Ehsan Hidayat. Ia memulainya dengan meneliti Volvelle awal buatan Philippe De La Hire (ilmuan Perancis). Hingga akhirnya, alat ini dikenal sebagai instrumen prediksi gerhana yang mudah dan menyenangkan.
Sampai sekarang, Volvelle Inovasi masih menjadi satu-satunya instrumen yang bisa melacak gerhana matahari dan bulan dengan cara yang mudah dan cepat. Ini adalah buah karya yang harapannya bisa digunakan sebagai salah satu sarana pendidikan yang efektif. Bahkan kalau bisa sampai pada fase digitalisasi instrumen, sehingga bisa dijangkau dengan mudah dan meluas.
Baca juga : Ketua Padepokan Albiruni Jadi Moderator pada Seminar Nasional Falak di Semarang
Volvelle ini bisa digunakan untuk mengetahui adanya gerhana dari tahun 1901 hingga 2100 Masehi. Bahkan dalam ujicoba terbarunya, alat ini masih bisa melacak gerhana pada tahun-tahun lampau (seperti 1 Masehi).
3. Volvelle Inovasi SSE dan SLE
Secara keseluruhan ada 17 belas instrumen yang sudah dibuat. 9 di antaranya bersifat inovasi, dan lainnya adalah replika. Di bawah ini poster daftar katalog karya yang ada di Padepokan Albiruni.
Comments0
Mari bangun diskusi bersama.