TSrlGUd7TSM5GSCoGfriTpCoBA==

Mengenal Qibla Diagram, Instrumen Praktis Pengukur Arah Kiblat

Qibla Diagram, Instrumen Falak Pengukur Arah Kiblat

Qibla Diagram merupakan karya baru dalam bidang inovasi instrumen falak. Alat ini dibuat oleh Muhammad Thoyfur (mahasiswa pascasarjana ilmu falak UIN Walisongo Semarang dan merupakan anggota Padepokan Albiruni).

Qibla diagram ini terdiri dari dua kata, yaitu Qibla dan Diagram. Qibla atau Kiblat merupakan tempat yang dituju oleh orang Muslim ketika melakukan ibadah, yaitu Kakbah yang berada di Makkah. Sementara Diagram merupakan representasi grafis pergerakan nilai selama periode waktu tertentu dan terdiri dari sumbu x (waktu) dan sumbu y (nilai). Meski dalam penyebutannya hanyalah Qibla, namun yang dimaksud adalah Rasdhul Kiblat lokal.

Secara sederhana, Qibla Diagram merupakan alat berbentuk diagram lingkaran yang dapat menunjukkan waktu Rasdhul Kiblat secara lokal (lokasi tertentu) dengan menggunakan bayang-bayang matahari pada waktu tertentu.

Baca juga : Cara Menggunakan Volvelle Inovasi untuk Prediksi Gerhana Matahari 

Komponen Qibla Diagram

Ada lima komponen yang perlu diketahui tentang apa itu Qibla Diagram. Lima komponen ini adalah :

- Gnomon
- Bidang Dial Putar
- Penunjuk Jam dan Arah
- Bidang Datar
- Kaki Dial


1. Gnomon

Bisa disebut juga dengan tongkat atau tiang. Difungsikan untuk membentuk suatu bayangan yang timbul dari sinar matahari. Di Qibla Diagram, Gnomon terbuat dari besi lurus yang dapat diatur ketinggiannya. Ujung gnomon berbentuk lancip yang berfungsi untuk menunjukkan ujung arah. Dan lancipnya ini agar bayangan tidak melebar.

2. Bidang Dial Putar

Merupakan bidang yang berfungsi sebagai tempat diagram tentang data rasdhul qiblat lokal. Di samping itu, bidang dial ini juga sebagai tempat menampung bayangan matahari yang terpancar dari gnomon di pusat dial. Pada bidang ini juga terdapat nilai derajat dari 0 sampai 360. Difungsikan sebagai arah azimut.

Setidaknya ada beberapa data yang dimuat di bidang dial ini, yaitu : data rasdhul kiblat yang sudah berbentuk diagram, penunjuk tanggal yang terdiri dari 365 garis, dan sudut satu lingkaran penuh sebesar 360 derajat.

3. Penunjuk Jam dan Arah

Adalah penunjuk jam rasdhul qiblat yang terdapat dalam data diagram lingkaran. Data jam terdiri dari jam terbit hingga terbenam (atau jam 6 – 18). Ketika rasdhul kiblat bergeser, maka data jam dalam penunjuk jam dan arah juga akan berubah.

4. Bidang Datar

Bidang datar pada Qibla Diagram berfungsi sebagai bidang untuk mendatarkan alat serta sebagai alas dari bidang dial putar. Bidang ini juga difungsikan sebagai tempat keterangan tanggal dan bulan dalam periode satu tahun.

Berbentuk persegi dengan ukuran 40 cm x 40 cm (ukuran bisa disesuaikan keinginan). Pemilihan bentuk persegi ini karena bisa memberi tambahan ruang untuk keterangan lain yang diperlukan. Jumlah kakinya mengikuti bentuk persegi yakni ada empat buah.

5. Kaki Dial

Disebut juga dengan alas kaki. Terdiri dari empat kaki yang berada di ujung masing-masing sisi persegi. Fungsi kaki ini adalah untuk mendatarkan posisi bidang datar. Hal ini karena sangat penting agar bayangan yang masuk ke alat tersebut akan akurat (tidak miring).


Muhammad Thoyfur, Anggota Padepokan Albiruni
Muhammad Thoyfur (Pemilik Qibla Diagram) sedang berfoto di depan teleskop.

Penggunaan Qibla Diagram untuk Penentuan Rasdhul Kiblat

1. Tempatkan Qibla Diagram pada tempat yang datar. Gunakan waterpass untuk memastikan kedataran alat.

2. Posisikan angka 0 derajat yang terletak di bidang dial putar pada tanggal 1 Januari. Hal ini untuk mencocokan data hari dan jam rasdhul kiblat lokal.

3. Gerakkan penunjuk arah yang ada di atas bidang dial putar menuju tanggal pengukuran yang ditentukan. Contoh penentuan rasdhul kiblat tanggal 21 Juni, maka putar ke arah tanggal 21 Juni.

4. Amati pertemuan antara titik diagram kiblat dan jam yang ada di penunjuk arah. Garis besar menunjukkan waktu per 1 jam dan garis kecil menunjukkan waktu per 5 menit. Misal tanggal 21 Juni, posisi pertemuan diagram dan jamnya ada di 17:05. Ini dari pembacaan garis panjang mengarah pukul 17 dan garis kecil mengarah 1 garis (artinya 5 menit).

5. Tunggu waktu hingga pukul 17:05. Kemudian amati bayangan yang dihasilkan oleh gnomon serta arahkan penunjuk arah pada bayangan yang dihasilkan. Bayangan tersebut adalah arah kiblat lokasi tersebut pada waktu itu.

6. Apabila waktu pengamatan sebelum kulminasi matahari, maka arah yang ditunjukkan bayangan dari gnomon merupakan arah kiblat. Sedangkan jika pengamatan setelah kulminasi matahari, maka antipoda dari bayangan menunjukkan arah kiblat.

7. Tarik benang dari hasil bayangan tersebut. Kemudian beri catatan arah kiblat.

8. Selesai

Kesimpulan Akhir

Qibla Diagram merupakan instrumen terobosan untuk penentuan arah kiblat praktis. Seseorang hanya perlu meletakkan alat pada lokasi yang telah ditentukan dan putar penggaris sesuai tanggal pengukuran. Kemudian tunggu bayangan matahari sesuai keterangan jam yang dihasilkan.

Namun demikian, instrumen ini masih bersifat perbandingan. Artinya untuk menentukan hasil yang maksimal dapat dilakukan dengan praktik observasi dalam kurun beberapa hari.

Comments0

Mari bangun diskusi bersama.

Type above and press Enter to search.