Pada Rabu, 10 Mei 2023, HMJ Ilmu Falak UIN Walisongo Semarang mengadakan seminar nasional bertemakan “Realisasi Ahli Fikih dan Ahli Astronomi tentang Visibilitas Hilal Melalui Pendekatan Interdisipliner”. Tema ini juga menjadi respon berkelanjutan pada fenomena perbedaan awal bulan hijriyah yang baru-baru ini terjadi.
Dalam acara ini, Ketua Padepokan Albiruni (Ehsan Hidayat) ikut serta menjadi moderator. Adapun para pemateri acara tersebut adalah Dr. Eng. Rinto Anugraha NQZ, S.Si., M.Si (Dosen Astrofisika UGM), Dr. M. Basthoni, S.H.I., M.H. (Founder Kawakib Institut), dan Dr. Ahmad Syifaul Anam, S.H.I., M.H. (Kepala Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo). Acara tersebut pada awalnya bertempat di Gedung Teater ISDB FSH yang ada di Kampus 3. Namun karena ada kendala, akhirnya dipindah di ruang sidang terbuka Pascasarjana UIN Walisongo di kampus 1.Ada tiga sudut pandang yang disampaikan pada seminar ini, yakni sisi astronomi dibawa oleh Dr. Rinto Anugraha, sisi fikih disampaikan oleh Dr. M. Basthoni, dan sisi sosial dan pemerintahan disampaikan oleh Dr. Ahmad Syifaul Anam. Dari pemaparan yang disampaikan, banyak sekali hal-hal baru yang sejatinya harus diketahui oleh para pegiat ilmu tersebut. Ini dilakukan agar bisa menjadi dasar yang kuat di masyarakat. Sehingga tidak serta merta terbawa arus yang membuat suasana di masyarakat tambah tidak kondusif.
Baca juga : Kenalan dengan Instrumen Maker dari Belanda
Alhamdulillah Padepokan Albiruni turut serta menjadi bagian untuk memperkuat pemahaman tentang bidang falak ini. Menjadi wadah baru di masyarakat yang bisa meneruskan berbagai informasi positif seputar ilmu falak. Kesempatan moderator kali ini juga menjadi ajang belajar lagi bagi ketua Padepokan Albiruni.
Poster Seminar Nasional Falak oleh HMJ IF UIN Walisongo |
Bertemu Kembali Dengan Pihak Ahli Tesisnya
Seminar nasional kali ini juga menjadi momen bertemunya ketua Padepokan Albiruni dengan pihak ahli tesisnya dulu sewaktu masih menjadi mahasiswa. Ia tidak lain adalah bapak Dr. Rinto Anugraha dari Jogjakarta. Tahun 2018, Ehsan yang mengangkat penelitian instrumen sebagai tugas akhir S2-nya menjadikan Dr. Rinto sebagai pihak ahli. Ini dilakukan sebagai bentuk verifikasi apakah penelitian tesis itu sudah sesuai atau harus merubahnya. Tesis tersebut pada akhirnya lolos dan bisa dibaca di link berikut : Inovasi Instrumen Volvelle Philippe De La Hire dalam Penentuan Waktu GerhanaAda perasaan bangga, tapi ada juga perasaan canggung karena dulu yang mendekat karena tugas kampus, sekarang harus duduk berdampingan menjadi pengisi acara. Tapi ada hal yang tetap sama dari beliau, yakni kesukaannya diajak berdiskusi. Bahkan secara langsung beliau mengatakan kepada para mahasiswa/i yang hadir bahwa barangsiapa ingin berdiskusi bisa menemuinya di Jogjakarta atau di manapun asalkan cocok.
Masih ingat ketika dulu di UGM Jogjakarta, Kami bertemu beliau untuk konsultasi. Mulai berdiskusi sebelum dhuhur dan dilanjut hingga hampir jam 5 sore. Ini menjadi bukti bahwa memang bapak Dr. Rinto adalah sosok yang gemar diskusi. Semoga banyak kesempatan kami bisa satu forum bersamanya untuk terus berkontribusi bagi pendidikan.
Mendapat Ide Baru Instrumen Astronomi
Di sela-sela pemaparan oleh pemateri, beliau turut serta memberi ide tentang instrumen astronomi. Instrumen ini akan sangat berguna terutama bagi kajian awal bulan hijriyah dan kalender. Konsepnya sedikit mengarah ke visualisasi yang terkoneksi dengan robotik. Ini adalah ide segar yang menjadikan kami terus termotivasi. Karena secara tidak langsung, ada potensi besar kajian instrumen terus dikembangkan dan semoga kami yang berkecimpung di Padepokan Albiruni suatu saat bisa merealisasikan ide instrumen tersebut.Ehsan juga mendorong kepada generasi muda untuk berani mengambil potensi ini. tentunya juga mendorong untuk meluaskan wawasan dengan cara berkenalan dengan pihak-pihak yang berkompeten, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Mengenal orang yang ahli dalam hal instrumen mungkin bisa dibaca artikel di bawah ini.
Kenalan dengan Instrumen Maker dari Beladnda
Harapan besar bahwa permasalahan awal bulan hijriyah bisa disikapi dengan dewasa, ilmiah dan kebersamaan. Sehingga problem tersebut bisa diredam dan beralih pada isu-isu pengembangan yang bisa melibatkan banyak pihak.
Harapan besar bahwa permasalahan awal bulan hijriyah bisa disikapi dengan dewasa, ilmiah dan kebersamaan. Sehingga problem tersebut bisa diredam dan beralih pada isu-isu pengembangan yang bisa melibatkan banyak pihak.
Sekilas Padepokan Albiruni
Padepokan Albiruni merupakan satu lembaga kajian dan pengembangan yang fokus pada bidang instrumen astronomi klasik. Di dalamnya sudah banyak hasil inovasi yang bisa dimanfaatkan. Terutama bagi pegiat astronomi maupun ilmu falak, bahkan untuk keperluan geografi, fisika maupun matematika.Lembaga ini dirintis pada 2017 dan baru diresmikan pada awal tahun 2022 di Pekalongan. Dinahkodai oleh Ehsan Hidayat yang juga alumni ilmu falak UIN Walisongo Semarang. Kiprahnya sudah mulai terendus hingga internasional. Sudah ada beberapa negara yang menjalin komunikasi di antaranya Maroko, Brasil, Turki, Belanda, Jerman dan lainnya. Bagi yang ingin bergabung, bisa menghubunginya baik melalui media sosial maupun kontak HP.
Comments0
Mari bangun diskusi bersama.