Berkenalan dengan Instrumen Maker dari Belanda mengingatkan saya dengan salah satu quote bahwa “ without language, one cannot talk to people and understand them; one cannot share their hopes and aspirations, grasp their history, appreciatate their poetry, or savour their songs. (Nelson Mandela).”
Arti sederhana quote ini mungkin “tanpa adanya bahasa, seorang takan bisa berbincang dengan orang lain, terlebih untuk memahaminya ; seorang tidak bisa berbagi tentang harapan, aspirasi, mengetahui sejarah perjalanannya, memuji puisi indahnya, atau menikmati lagu eloknya”.
Ternyata Nelson Mandela benar. Terlebih dengan terbuka lebarnya akses teknologi, informasi dan komunikasi yang sudah mengikat dalam keseharian manusia. Kesempatan ini saya gunakan untuk mengenal seorang ahli instrumen astronomi klasik dari Belanda dan menjadikannya sebagai salah satu tema literasi pada program “Pasar Literasi Albiruni Ramadhan 1444 H”.
Sebut saja namanya Pak Hendrik Hollander, salah seorang instrumen maker dari Belanda. Ini diperkuat dari nama belakangnya yakni Hollander dari kata Holland (Belanda). Negara yang sangat hebat dan kuat dan juga punya sejarah khusus dengan Indonesia. Tapi kali ini, kita akan mempelajari hal positif yang ada dalam sosok pak Hendrik.
Baca juga : Mengenal Ilmuan Muslim Pelopor Pesawat Terbang
Saya mengenalnya melalui instagram @volvelle_inovasi. Akun ini adalah upaya saya untuk mengenal respon dunia yang lebih luas. Di samping itu, sebagai ajang untuk menjalin persaudaraan level internasional.
Volvelle Inovasi sendiri merupakan instrumen gerhana yang berhasil saya kembangkan pada tahun 2019 di Semarang. Melalui jalur penelitian tesis, Volvelle berhasil mendapatkan predikat instrumen prediksi gerhana pertama di Semarang dan Indonesia. Hal ini dikuatkan dengan berbagai literasi yang ada dalam penelitian tersebut.
KEMBALI KE PAK HENDRIK
Sosok ahli instrumen maker (pembuat instrumen) yang bernama Hendrik ini bisa kita baca perjalanannya melalui website bernama zonnewizjer.nl yang dibuatnya sebagai properti keprofesionalan dalam bidang instrumen astronomi. Jika kita cermati dan baca seluruh bagian websitenya, maka akan ditemukan berbagai keistimewaan dari instrumen-instrumen yang berhasil disumbangkannya. Sebagai catatan, website ini berbahasa dasar Belanda sehingga bagi kita yang tinggal di Indonesia perlu menggunakan fitur translate ke bahasa Inggris atau langsung ke Indonesia.Ada informasi singkat tentang Hendrik yang bisa kita baca di dalamnya, yakni ;
“ Di usianya yang masih belia. Hendrik Hollander sudah terpesona dan terkagum daengan pergerakan benda-benda langit. Setelah menyelesaikan studinya di Teknik Elektro di Eidhoven University of Techonology dan Matematika di University of Amsterdam, dia menemukan jalannya yakni sebagai pakar otomasi untuk dunia bintang. Menjadikannya sebagai hobi, ia mulai merancang jam matahari (sundial) sederhana.
Baca juga : Mengenal Sang Bintang Kecil Bernama Al-Kashyi
Apa yang dimulai dari kecil tumbuh menjadi besar dan berubah menjadi sebuah profesi yang elegan. Hendrik sekarang mampu membuat jam matahari dalam berbagai bentuk, dari mulai ukuran saku hingga kotak dan dari museum hingga restorasi dan saran (permintaan khusus pelanggan).
Ia pernah merancang dua jenis jam matahari kategori baru. Dan pada tahun 2006, ia menerima hadiah inovasi Sawyer Dailing Prize dari Amerika Utara untuk salah satu desainnya tersebut. Ini menyangkut jam matahari dengan kastor bayangan berbentuk kerucut. Hasilnya, waktu jam ditampilkan dengan cara yang sangat elegan. Seperti apa gambar dan cara kerjanya?. Ini membutuhkan kajian mendalam. Di bagian bawah ini saya tampilkan jam matahari yang mendapatkan penghargaan tersebut.
Inovasi jam matahari kedua adalah jam matahari analemma (sebuah kurva garis berbentuk angka 8).
Melihat isi websitenya, Hendrik merupakan sosok spesialis yang sangat handal dan elegan. Ia sudah berkiprah di bidang tersebut lebih dari 20 tahun, sehingga hasil karyanya bisa dipastikan sangat memukau.
JENIS BAHAN YANG DIGUNAKAN
Hendrik membangun profesi ini bisa dikatakan sudah fase sangat profesional. Umur 20 tahun sudah sangat membuktikan kualitasnya dan ini juga terlihat dari jenis bahan yang mampu digunakan. Berikut jenis bahan instrumen dan daftar harganya (tidak saya jelaskan semua) :Nomor 1 adalah Jam Matahari Kuningan Horizontal. Rank harga mulai 355–1331 Euro (Setara Rp 5.775.850 – Rp 21.655.370). Diameter instrumen mulai dari 20-50 cm.
Nomor 2 adalah Jam Matahari Stainless Steel. Rank harga mulai dari 645-1579 Euro (Setara Rp 10.494.150 – Rp 25.690.330). Diameter instrume mulai dari 20-50 cm.
Nomor 3 adalah Jam Matahari Perunggu. Dibanderol dengan harga 7072 Euro (Setara Rp 115.061.440). Diameter instrumen 60 cm.
Nomor 4 adalah Jam Matahari Batu Alam. Rank harga mulai dari 1972-2763 Euro (Setara Rp 32.084.440 – Rp 44.954.010). Diameter instrumen dari 50-65 cm.
Nomor 5 adalah Jam Matahari Baja. Dibanderol dengan harga 1051 Euro (Setara Rp 17.099.770). Diameter instrumen 50 cm.
Nomor 6 adalah Jam Matahari Granit. Rank harga mulai 128-1870 Euro (Setara Rp 2.082.560 Rp 30.424.900).
Nomor 7 Jam Matahari Kuningan untuk penempatan di dinding. Rank harga 1415-2110 Euro (Setara Rp 23.022.050 – Rp 34.329.700). Diameter instrumen dari 20-50 cm.
Harga termahal jatuh pada instrumen jam matahari perunggu untuk konsep penempatan di dinding, yakni dengan harga 6007 euro = Rp 97.733.890 (diameter 50 cm), 6746 euro = 109.757.420 (dengan diameter 60 cm) dan 7072 Euro (Setara Rp 115.061.440). Diameter instrumen 60 cm.
PENGHARGAAN DARI INSTITUSI AMERIKA
Pada tahun 2006, Hendrik menerima penghargaan Sawyer Dailing Prize dari sekretaris Zonnewijzerkring Amerika Utara atas karya inovasi jam mataharinya. Sekretaris Zonnewijzerkring menyebutkan bahwa “ Untuk desain inovatifnya dari jam matahari rata-rata datar dengan kastor bayangan berbentuk kerucut miring dan garis jam dan garis hari yang dimodifikasi – menghasilkan jam matahari yang disesuaikan dengan penunjuk waktu modern dengan tetap mempertahankan garis estetis dan familiar dari jam matahari konvensional.”Konsep jam matahari analema, yakni jam matahari di mana biasanya memiliki analemma di barisnya. Ini adalah kurvs angka 8 yang tertera pada jam mataharinya.
Sedangkan jam matahari kastro bayangan yang memenangkan penghargaan adalah memiliki bayangan berbentuk kerucut dengan sumbu bumi. Anda sekarang dapat membaca bayangan dari sisi kiri atau kanan dari shadow kaster. Jam matahari menunjukkan tanggal. Menunjukkan kapan harus menggunakan sisi kanan kastor bayangan dan kapan harus menggunakan sisi kiri. Jam matahari juga menunjukkan garis hari untuk semua hari dalam setahun. Konsep gnomon ini dalam pengamatan penulis memang memiliki potensi inovasi.
Nah dengan membaca bayangan dari sisi kanan shadow caster berbentuk kerucut pada garis hari ini anda bisa membaca waktu.
Fitur inovatif dari pengaturan ini adalah bahwa garis jam sekarang lurus seperti biasa pada jam matahari. Namun...anda sedang membaca waktu jam sebenarnya (waktu rata-rata) tetapi tidak ada angka analemma yang ada di garis.”
Baca juga : Cara Kirim Tulisan di Padepokan Albiruni
AWAL PERKENALAN
Awal mengenal pak Hendrik sekitar tahun 2020/2021. Melalui akun instagram bernama hendrik hollander. Pada 4 Agustus 2022, saya memosting dua instrumen gerhana yang baru saja dicetak pada bahan akrilik. Dua instrumen gerhana ini adalah Volvelle Inovasi Basic dan Volvelle Philippe Development. Rupanya dua gambar instrumen gerhana ini mengundang beliau dan berkomentar “Nice, I have the same questions as ded.pichto. impressive.”Sebelumnya memang ada orang dari negara Jerman atas nama akun ig ded.pictho yang bisa saya simpulkan bahwa beliau pun seorang instrumen maker. Spesialisasinya adalah Gunter quadrant. Ia bertanya “What eclipses can calculate with it?Solar eclipse or lunar eclipse or both?Are the calculations then for a specific location or are they for worldwide without a specific location”.
Dua pertanyaan ini semakin membuat kami akrab. Saling support dalam bentuk komentar maupun like. Dan pada 7 Agustus 2022, saya membalas dua petanyaan itu dengan sebuah video simulasi untuk memprediksi gerhana pada tahun 2022. Video ini cukup membuatnya tertarik hingga ia tergerak untuk memberi komentar “great work, well done! Fascinating”.
MENGEJAR MIMPI SEPERTINYA
Melihat hobinya yang elegan itu, saya termotivasi untuk menuju seperti fasenya. Fase yang dimaksud adalah mampu mengembangkan instrumen ini (Volvelle Inovasi) dari berbagai bahan, seperti perunggu, kuningan, dan lainnya yang memang sesuai dan efisien.Akan lebih senang lagi jika suatu saat bisa bertukar instrumen. Karena ini akan menjadi jalinan internasional yang luar biasa. Berkenalan dengan instrumen maker dari Belanda yang sudah 20 tahun lebih menekuninya. Semoga Allah kabulkan ini suatu saat.
Pada akhir cerita, saya mengutip sebuah quote inspiratif ini “if you want to go fast, go alone. If you want to go far, go with others. African proverb.”
Sekian terima kasih.
Comments0
Mari bangun diskusi bersama.