TSrlGUd7TSM5GSCoGfriTpCoBA==

Volvelle Inovasi, Instrumen Gerhana Pertama yang Masih Aktif di Indonesia

Volvelle Inovasi merupakan instrumen astronomi gerhana pertama di Indonesia. Instrumen ini menjadi yang pertama dalam hal penggunaannya untuk penentuan waktu gerhana. Ia dibuat pada tahun 2019 di Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. Apa yang ada di benak pikiran anda ketika mendengar Volvelle Inovasi? Agar tidak terlalu lama mencari, mari simak ulasannya.

Volvelle Inovasi Basic, Instrumen Gerhana di Indonesia
Tampilan Volvelle diameter 18 cm

SEKILAS TENTANG VOLVELLE INOVASI
Volvelle Inovasi adalah instrumen pengembangan dari Volvelle awal buatan ilmuan Perancis bernama Philippe De La Hire. Alat ini digunakan untuk mengetahui kapan terjadinya gerhana matahari maupun gerhana bulan.

Kata Volvelle sendiri diambil dari abad pertengahan yaitu Volvella yang artinya sebuah instrumen yang terdiri dari satu atau lebih cakram kertas atau perkamen, dibentuk tumpang tindih dan dipasang pada halaman sebuah buku dengan pin atau tali, yang memungkinkan tiap cakram diputar secara manual di sekitar porosnya.

Instrumen ini dijadikan judul penelitian akhir oleh Ehsan Hidayat untuk mendapatkan gelar Magister Ilmu Falak di UIN Walisongo Semarang. Ia sekarang menetap di Pekalongan dengan mencoba membuat sebuah lembaga kajian dan pengembangan independen yang aktif dalam bidang instrumen astronomi klasik. Di samping itu, ia menyukai kajian tentang sejarah sains islam, sejarah kebudayaan, astronomi klasik, arsitektur, seni dan ilmu falak.

Hingga sekarang, Volvelle Inovasi masih menjadi satu-satunya instrumen yang bisa melacak gerhana matahari dan bulan dengan cara yang mudah dan cepat. Ini adalah buah karya yang harapannya bisa digunakan sebagaimana epochnya, yaitu hingga tahun 2100 M. Artinya Volvelle Inovasi ini bisa melacak gerhana hingga tahun 2100 M.

Secara default, Volvelle ini bisa digunakan dari tahun 1901 hingga 2100 Masehi. Bahkan dalam uji coba terbarunya, alat ini masih bisa melacak gerhana pada tahun 1 Masehi.

Adapun total instrumen gerhana yang berhasil dikembangkan ada enam, yaitu Volvelle Inovasi Basic (VIB), Volvelle Inovasi Koreksi (VIK), Volvelle Inovasi SSE (VISSE), Volvelle Inovasi SLE (VISLE), Volvelle Philippe Development (VPD) dan Volvelle Inovasi S-Quad (VISQ).

LANDASAN PENGEMBANGAN
Volvelle Inovasi bisa dikatakan muncul karena rasa ingin tahu dan penasaran bagaimana caranya menyikapi gerhana dengan cara edukatif dan inovatif. Selama ini, Ilmu Falak memiliki sikap yang berbeda ketika berbicara tema gerhana. Apalagi tentang instrumen yang bisa melacak gerhana itu sendiri. Gerhana dikenal memiliki materi yang berat dan selalu diletakkan pada akhir studi.Ini juga yang menjadikan judul penelitian tentang gerhana tergolong langka.

Instrumen sebagai pendukung teori adalah hal mutlak yang harus ada. Ini akan menjadikan balance of knowledge atau keseimbangan pengetahuan. Belajar teori tanpa praktik akan menjadikan mudah sekali lupa, sedangkan praktik tanpa teori akan menjadikan salah arah.

Tahun 2017 bisa disebut sebagai awal mula perjalanan Volvelle Inovasi. Ehsan saat itu mengatakan bahwa “Bagaimana caranya agar gerhana bisa diketahui dengan instrumen yang mudah dan cepat”. Saat itu adalah semester awal menempuh pendidikan di jenjang pascasarjana. Dua tahun kemudian, ia berhasil membawakan judul tesis “Inovasi Volvelle Philippe De La Hire dalam Penentuan Waktu Gerhana” dengan mempersembahkan instrumen buatannya.

Dari Volvelle Philippe ke Volvelle Inovasi
Dari Volvelle Philippe ke Bion dan ke Ehsan

Secara sederhana, kita bisa menggunakan Volvelle Inovasi ini untuk mengetahui kapan gerhana matahari dan bulan terjadi, pada hari apa dan pasaran apa. bisa digunakan dengan cara yang mudah dan cepat. Bahkan dikonsep tanpa perlu menghitung menggunakan kalkulator.

KOMPONEN VOLVELLE INOVASI
Terdiri dari 6 komponen utama yaitu piringan kalender, piringan hari, piringan pasaran, piringan bulan, piringan epoch dan penggaris.

Pertama Piring Kalender
Kalender Volvelle Inovasi diawali dengan 1 Januari dan berakhir pada 32 Desember. Total hari yang ada berjumlah 366 hari dengan Februari terdiri dari 28 hari. Bentuk kalender adalah spiral murni sehingga terlihat seperti jalur yang tidak berpotongan.

Angka ini (366) dimaksudkan apabila terjadi tahun kabisat dimana Februari memiliki 29 hari. Jadi urutan umur hari dalam instrumen adalah 31Januari, 28 Februari, 31 Maret, 30 April, 31 Mei, 30 Juni, 31 Juli, 31 Agustus, 30 September, 31 Oktober, 30 Nopember, 31 Desember = 365 hari ditambah 1 hari untuk penyelesaian terjadinya tahun kabisat.

Contoh penerapan bila terjadi tahun kabisat adalah penggunaan tanggal setelah 28 Februari dikurangi 1. Misalnya ada gerhana pada 5 Maret tahun 2008, tanggal yang digunakan adalah 4 Maret (hal ini karena 2008 adalah tahun kabisat).

Kedua Piringan Hari
Ini menjadi salah satu pengembangannya. Dengan menggunakan inovasi ini, data gerhana bisa diketahui hingga nama harinya. Apakah jatuh pada Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at, Sabtu dan Minggu. Cara penggunaannya adalah mengikuti aturan kode yang telah diberikan.

Kode hari yang menjadi patokan pada instrumen adalah Senin, sehingga nilainya 1. Sedangkan Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at, Sabtu dan Minggu secara berturut-turut kodenya adalah 2,3,4,5,6, dan 7. Contoh, tahun 2000 kode hari adalah 1. Artinya 1 Januari jatuh pada hari Rabu, sehingga instrumen kode 1 harus sejajar dengan 1 Januari, dst.

Garis-garis skala pada Volvelle Inovasi ini terdiri dari garis tanggal dan garis jam. Garis per jam yang digunakan per 2 jam. Adapun data jam yang digunakan adalah versi GMT (Greenwich Mean Time).

Ketiga Piringan Pasaran
Sama halnya dengan hari, piringan Pasaran ini merupakan salah satu inovasi untuk mempertemukan sains dengan budaya local dimana orang-orang bisa mengetahui apakah 1 Januari tahun tersebut jatuh pada Legi, Pahing, Pon, Wage atau Kliwon. Pasaran-pasaran ini pada umumnya sering digunakan di Jawa.

Kode pasaran yang menjadi patokan adalah Pahing, sehingga nilainya 1. Sedangkan nilai 2,3,4 dan 5 secara berurutan untuk kode Pon, Wage, Kliwon, dan Legi. Sebagai contoh, tahun 2000 kode pasaran adalah 1. Artinya 1 Januari pada tahun tersebut jatuh pada Pasaran Pahing.

Keempat Piringan Bulan (F)
Terletak di atas piringan pasaran dan merupakan komponen inti Volvelle Inovasi. Hal ini karena semua algoritma proyeksi komponen lainnya mengikuti ritme piringan bulan. Piringan ini berisi data derajat dari 0 hingga 360. Terbagi menjadi dua putaran, yaitu putaran pertama untuk 0-180 derajat dan putaran kedua untuk 181-360 derajat.

Ada juga fitur kurva gerhana yang terbagi menjadi dua yaitu kurva berwarna merah dan berwarna hitam. Warna merah sebagai kode kurva untuk gerhana bulan dan kurva warna hitam untuk gerhana matahari.

Nilai derajat satu lingkaran pada umumnya adalah 360, namun pada Volvelle Inovasi hanya 180 derajat. Ini menjadi salah satu inovasinya untuk memperluas skala.

Kelima Piringan Epoch
Berisi data tahun dan new moon bulan Januari. Mulai tahun 1901, 1905, 1909 hingga 2097. Data tiap tahun ini bisa dijadikan pedoman untuk mendapatkan data di tiga tahun ke depan. Namun anda bisa mendapatkan yang full tahun melalui link di bawah ini:

Link data epoch full

Contoh: data tahun 1905 dapat digunakan untuk mendapatkan data tahun 1906, 1907 dan 1908. Kelipatan empat tahun ini menggambarkan siklus matahari.

Setiap data berisi nilai tahun, urutan lunasi, bulan, tanggal, jam dan menit new moon Januari. Misalnya tahun 2021 berisi nilai bulan 50,37 derajat, k 260,5, tanggal 28 Januari jam:menit 07:35 GMT. Data ini akan digunakan untuk melacak gerhana pada tahun tersebut.

Data epoch pada piringan kelima ini menggunakan algoritma Jean Meeus yang telah disederhanakan oleh Ehsan. Data-data yang ada meliputi; tahun, k (lunasi), tanggal, jam, hari dan pasaran. Semua data yang ada adalah kondisi new moon tiap awal tahun. Pada piringan epoch ini terdapat 26 lubang new moon.

Keenam Alidade (Penggaris)
Digunakan untuk mentransfer data dari piringan epoch hingga piringan kalender. Terdapat tulisan berjudul “Volvelle Inovasi”.

Komponen Volvelle Inovasi
Enam komponen Volvelle Inovasi Basic

KEUNIKAN DARI VOLVELLE INOVASI
1. MUDAH DAN CEPAT UNTUK MENGETAHUI WAKTU TERJADINYA GERHANA

Sebagaimana diketahui bahwa sebelum adanya instrumen gerhana ini, perhitungan gerhana menggunakan algoritma yang panjang dan melelahkan. Bahkan sering tidak sampai selesai. Ada juga yang menggunakan aplikasi. Cepat mendapatkan data, namun ada beberapa nilai edukasi yang hilang.

Dengan hadirnya instrumen ini, seseorang bisa mengetahui gerhana dengan cara yang mudah dan cepat serta mengetahui simulasi terjadinya. Ini sangat menyenangkan untuk media pembelajaran.

2. ADA FITUR URUTAN NEW MOON DAN FULL MOON
Fitur ini bisa mempermudah kita untuk mengetahui urutan new moon ke berapa yang terjadi gerhana. Cara mengetahuinya dengan melihat lingkaran yang berwarna. Apabila warna jatuh pada urutan new moon pertama, maka potensi gerhananya ada di Januari. Dst.

CARA PENGGUNAAN INSTRUMEN
Apakah langkah penggunaan Volvelle pengembangan ini sulit? Jawabannya adalah tidak. Karena hanya dua langkah untuk mengetahui gerhana dalam satu tahun. Atau empat langkah agar bisa mendapatkan data hari dan pasarannya.

Ikuti langkah-langkah mudah di bawah ini:

1. Tentukan tahun yang ingin Anda prediksi gerhananya

untuk melihat data tahun kita bisa lihat di piringan epoch atau bisa didownload melalui link dibawah ini :

LINK

Data yang diperoleh meliputi nilai F (dalam derajat), tahun, k (lunasi), tanggal, jam dan menit new moon.

2. Setting kode hari dan pasaran.

Pastikan kode hari sudah sesuai dan lurus pada 1 Januari.

3. Sejajarkan Tab pada piringan epoch dengan angka F pada piringan bulan.

Ini adalah gerak putar pertama pada instrumen. Anda tinggal satu langkah lagi untuk bisa mengetahui gerhana pada tahun tersebut.

4. Arahkan dua piringan sebelumnya (piringan bulan dan epoch) ke data tanggal new moon pada piringan kalender

Ini adalah gerakan putar kedua pada instrumen dan proses penyetelan selesai. Selanjutnya, amati lubang-lubang pada piringan bulan.

5. Ambil data tanggal pada piringan kalender menggunakan penggaris.

6. Perhatikan lingkaran lubang pada piringan epoch

Jika Anda melihat warna hitam pada lingkaran lubang di atas, maka itu pertanda gerhana matahari. Jika warna merah, maka itu pertanda adanya gerhana bulan. Periksa data tanggal menggunakan penggaris. Sejajarkan di tengah lingkaran dan lihat data tanggal di piringan kalender.

CONTOH HASIL PERHITUNGAN

1. Tahun 2025. Nilai F (308,56 derajat), tanggal (29 Januari), Jam dan menit (01:55 GMT), kode hari pasaran (32). Setting Volvelle Inovasi seperti panduan sebelumnya. Hasilnya adalah gerhana matahari pertama terjadi pada 29 Maret pukul 03:23 GMT dengan nilai F 9,9 derajat. Gerhana kedua adalah gerhana bulan terjadi pada 14 Maret pukul 09:01 GMT dengan nilai F 174,5 derajat. Jatuh pada Jum'at Kliwon. Gerhana ketiga adalah gerhana matahari pada 22 September pukul 07:47 GMT dengan nilai F 193,93 derajat. Jatuh pada Senin Pahing. Gerhana keempat adalah gerhana bulan pada 7 September pukul 13:25 GMT dengan nilai F 358,59 derajat. Jatuh pada Minggu Pahing.

Berikut langkah penggunaan menggunakan instrumen.

Step 1 : Data epoch tahun 2025 pada instrumen.

Step 2 : Kode Hari dan Pasaran harus sesuai dengan tanggal 1 Januari.

Step 3 : Sisi tengah tab piringan epoch mengarah ke nilai derajat bulan.

Step 4 : piringan bulan dan epoch diarahkan menuju tanggal new moon 29 Januari.

Step 5 : Setelah langkah nomor 4, maka amati warna hitam-merah pada instrumen 

Step 6 : Ini contoh data gerhana matahari yang berhasil diketahui pada 29 Maret.


Secara gamblang, kita bisa melihat empat warna (2 merah, 2 hitam) pada instrumen di atas. Dan gambar paling bawah adalah contoh salah satunya, yakni gerhana matahari pada 29 Maret 2025.


Contoh gerhana lainnya bisa dilihat pada modul di bawah ini:

Download Modul Volvelle Inovasi

KESIMPULAN
Itulah sekilas tentang Volvelle Inovasi. Instrumen gerhana pertama di Indonesia yang masih berfungsi dengan sangat baik. Kelebihannya adalah mudah dan cepat untuk mengetahui gerhana dalam satu tahun. kekurangannya adalah data jamnya masih cukup kasar, sehingga perlu diperhalus dengan instrumen pendukung, yaitu Volvelle Inovas Koreksi.

Jika penulis merekomendasikan, maka Volvelle Inovasi pertama ini merupakan versi termudah bagi pemula. Komponennya lebih komplit dan asyik digunakan dalam pembelajaran.

Comments0

Mari bangun diskusi bersama.

Type above and press Enter to search.